Thursday, 7 June 2012

PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN


PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN

Ø  Pemenuhan Kebutuhan Hidup dapat Dicapai dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pangan.


Penduduk Indonesia tergolong padat. Hal ini harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan pangan.Dengan kata lain, perlu dilakukan peningkatan produksi pangan. Sampai sekarang usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan sudah terhitung banyak, antara lain ;
A.    Pemanfaatan Ilmu dan Teknologi


Era globalisasi ini teknologi dalam pertanian juga digalakkan. Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan. Contoh pemanfaatan teknologi dalam bidang produksi pangan, antara lain :
a)      Pegadaan alat-alat pertanian mekanisme pertanian,
 misalnya :
-          Traktor, alat untuk mengolah tanah
-          Rice mill, alat yang dapat melepaskan butir-butir gabah dari tangkai dan
-          melepas ekam dari butir-butir gabah.
b)      Produksi pupuk buatan dan pestisida, untuk menyuburkan tanah dan pembrantasan hama segga panen dapat meningkat.
c)      Teknik pengolahan hasil panen,
Mulai dari pengawetan secara tradisional pengalengan sterilisasi, pasteurisasi,penggunaan bahan kimia bahkan sampai dengan cara radiasi.
d)     Pemanfatan teknik nuklir,
Nuklir merupakan teknik mutakhir saat ini yang dapt dimanfaatkan untuk :
-          Pengawetan makanan
-          Menghambat pertunasan
-          Pembrantasan hama
-          Mengetahui masa penutupan
-          Penanggulangan penyakit pada ternak
-          Peningkatan daya guna makanan ternak
-          Meperoleh bibit unggul

B.     Pengelolaan Tanah


Pengeolaan tanah pertaniaan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
                                                                                I.     Ekstensifikasi pertanian,
Yaitu usaha peningkatan produksi pangan dengan cara memperluas lahan pertanian. Contoh penebangan hutan non produktif untuk dijadikan lahan pertanian, pengeringan rawa.
                                                                             II.     Intensifikasi pertanian,
Yaitu usaha peningkatan produksi pangan dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi.Intensifikasi pertanian dikenal dengan sistem panca usahatani yang meliputi :
1.      Pengolahan tanah,
Agar tanah subur maka perlu diolah dengan baik dengan cara dibajak/dicangkol dengan tujuan agar tanah menjadi gembur dan cukup rongga udara. Disamping itu tanah juga harus mampu menahan air, mengandung bahan organik dan mempunyai kadar asam basa tertentu.
Contoh upaya pengolahan tanah yang lain adalah :
- di daerah gurun yang tandus di buat sumur artesis yang dapat menyuplai air.
- di daerah yang tanahnya berkapur / tandus /berpasir dibuat sawah plastik. Yang dimaksud sawah plastik yaitu pada lahan berkapur tersebut di beri alas plastik yang dapat menahan air kemudian di atas plastik tersebut di beri tanah yang subur sehingga mudah ditanami.
2.      Penggunaan bibit unggul,
Bibit unggul dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain ;
-Mutasi, yaitu perubahan struktur kimia gen di dalam kromosom. Contoh
1)      padi Atomia 1 dan Atomia 2
2) tanaman yang bersifat polipoid (semangka,anggur,tomat)      
-Hibridisasi, merupakan persilangan antara 2 individu yang berbeda sifat. Contoh
1)      Jenis padi C4 merupakan hasil penelitian Dr. Siregar di Bogor.
2)      Padi PB5  PB8 merupakan hasil penelitian IRRI di Philipina.
3.      Pemupukan yang efektif
Tanah yang secara terus menerus di tanami akan kehabisan unsur hara yang sangat penting bagi tanaman. Dengan memberi pupuk yang tepat diharapkan kesuburan tanah dapat dikembalikan. Pupuk di bedakan menjadi 2 macam yaitu
-Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan hidup, misalnya pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau.
-Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Misalnya Urea,NPK,TSP,ZA,KCL.
4.      Pengairan yang teratur
Sistem pengairan yang baik adalah mengatur penggunaan air seperti pembuatan bendungan yang mampu menampung air jika musim kemarau tiba dan pembuatan parit irigasi di sekitar tanah pertanin, serta pembuatan sawah berpetak di lahan pertanian miring.
5.      Pemberantasan hama
Cara-cara pemberantasan hama di bedakan menjadi 3 macam, yaitu :
-Secara fisik, yaitu dengan membunuh satu persatu.
-Secara biologi yaitu dengan menggunakan makhluk hidup lain sebagai musuh alaminya. Contohnya tikus di berantas dengan ular.
-Secara kimian, yaitu dengan menggunakan pestisida yang menggunakan zat kimia tertentu. Macam-macam pestisida :
1)      Insektisida : pestisida untuk memberantas serangga.
2)      Herbisida : pestisida untuk memberantas gulma.
3)      Fungisida : pestisida untuk memberantas jamur.
4)      Nemasida : pestisida untuk memberantas cacing.
5)      Rodensida : pestisida untuk memberantas tikus.
6)      Larvasida : pestisida untuk memberantas larva serangga.

C.    Pemanfaatan Bioteknologiang dikembangkan


Bioteknologi adalah teknologi yang dikembangkan secara khusus dalam bidang biologi. Contoh penerapan bioteknologi, antara lain :
1)      Penggunaan radiasi untuk memperoleh mutan yang berguna.
Penggunaan radiasi ini dikelola oleh Badan Atom Nasional. Radiasi sinar Gamma digunakan untuk mutasi buatan. Muatasi buatan adalah perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk hidupdan diwariskan kepada keturunannya. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan. Dalam proses pemuliaan tanaman di peroleh mutasi buatan yang mempunyai sifat baru yang dapat diatur sesuai dengan keinginan. Mutasi dapat juga menyebutkan pelipatgandaan jumlah kromosom yang disebut polipoid.
Contoh polipoid adalah semangka tanpa biji dan anggur tanpa biji.
2)      Pembuatan bibit unggul melalui teknik hibridisasi dan kawin suntik.
Hibridisasi dikenaljuga dengan perkawinan silang yaitu perkawinan antara 2 individu  sejenis yang berbeda varietas.
Contoh varietas padi hasil persilangan adalah PB5,PB8,IR22,IR24, Si Gadis, dan Begawan Solo.Sedangkan varietas ternak hasil perkawinan silang adalah sapi Santa Gertudis, Santa Gertudis Heifer yang di peroleh dari inseminasi buatan.
3)      Penggunaan mikroba untuk produksi makanan dan minuman.
Sudah banyak makanan dan minuman yang diproduksi dengan cara pembiakan mikroba tertentu yang bermanfaat bigi manusia. Penggunaan mikroba pada makanan contohnya tempe, tape. Sedangkan pada minuman seperti Yogurt, Yakult, anggur dll.
4)      Penanaman secara hidroponik
Dikota-kota besar lahan semakin sempit, kini dikembangkan Sistem Hidroponik, yaitu sistem sistem teknik membudidayakan tanaman dengan menggunakan  kultur air dan pasir dengan memberikan zat-zat makanan atau unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman.
5)      Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan.
Dengan menggunakan teknologi modern (bioteknologi) ditemukan sistem penanaman baru dengan  mengisolasi bagian dari tanaman, seperti protoplasma, sel, jaringan dan organ serta menumbuhkannya dalam kondisi steril sehingga bagian-bagian tersebut dapat mempernbanyak diri dan bergenerisasi sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman baru yang lengkap dalam jumlah berlipat ganda.
6)      Pengendalian hama tanaman peyakit dengan musuh alami                  (pemberantsan dengan cara biologi)
7)      Teknolgialih janin, yang dilakukan dengan cara mengambil se telor induk betia dan sel sperma dari  induk jantan. Kedua sel kelamin di pertemukan dalam tabung untuk membentuk zigot, kemudian zigot di masukan kedalam rahim induk betina. Dalam zigot ini akan berkembang menjadi janin.

D.    Mencari Sumber Makanan Terbaru
                    
Selain usaha-usaha untuk meningkatkan produksi pangan yang sudah disebutkan diatas, para ahli juga mencari sumber-sumber makanan baru. Hal ini di kemungkinkan untuk mencukupi kebutuhan akan makanan bagi penduduk .
                     Selama ini sumber makanan pokok manusia berasal dari padi, gandum, jagung, kentang, sagu, umbi-umbian dan kacang-kacangan yang terdapat di darat. Tetapi karena terbatasnya lahan, manisia sekarang mengalihkan perhatiannya ke laut yang sangat luas untuk mencari kemungkinan-kemungkinan adanya sumber makanan baru.
                     Dalam laut banyak ganggang laut dan rumput laut yang dapat di kembangkan menjadi sumber makanan baru. Misalnya gangang merah Euchema spinosum dapat dibuat jadi agar-agar.Selain di laut didarat juga di kembangkan ganggang hijau bersel satu tang diebut Chorella yang dapat hidup di kolam, selokan, dalam tanah, di pohon dan di pot bunga. Pertumbuhan Chorella sangat cepat dan banyak mengandung protein. Karena itu ganggang hijau Chorella diharapkan menjadi sumber makanan baru di masa depan.
- Alasan perlunya pencarian sumber makanan baru :
1)      Kebutuhan manusia akan makanan semakin meningkat selaras denga lajunya pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.
2)      Pertumbuhan tanah penghasil makanan sekarang hanya terbatas di darat, dan tidak meratadi seluruh permukaan bumi.
3)      Jumlah lahan subur semakin berkurang karena tergusur oleh beberapa kepentingan.
- Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencari sumber makanan baru :
1)   Memanfaatkan bahan makanan yang semula tak dimakan menjadi bahan makanan yang dapat di makan.
2)      Memanfaatkan bahan makanan yang ada di darat yang belum di gunakan secara maksimal. Misalnya ubi-ubian.
3) Mengembangankan protein sel tunggal dengan menggunakan jasad mikroorganisme.
4)      Memanfaatkan sumber makanan di laut, misalnya alga merah, alga hijau,anemon laut, yang juga menghasilkan protein hewani.
5)      Mencari makanan alternatif, misalnya memanfaatkan tumbuhan penghasil makanan yang sekarang belum di manfaatkan atau memindahkan wawasan dari darat ke laut.
                      -Syarat - syarat sumber makana baru yang di kembangakanbiakan :
1)     Tidak mengandung zat yang membahayakan
2)     Mudah di olah dan rasanya enak
3)     Mengandung nilai gizi yang tinggi
4)     Mudah dibudidayakan
5)     Dapat di terima masyarakat.