I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aliran suatu produk pertanian mengalir dari
produsen sampai akhirnya ke konsumen. Dalam proses tersebut untuk sampai
ketangan konsumen dilakukan peningkatan nilai guna. Peningkatan nilai guna
hanya akan terwujud apabila lembaga pemasaran melaksanakan fungsi pemasaran
atas komoditas pertanian. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh
lembaga-lembaga pemasaran tersebut bermacam-macam. Berikut fungsi pemasaran :
1. Fungsi pertukaran
2. Fungsi fisik
3. Fungsi penyedia fasilitas.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah menyebutkan dan
menjelaskan fungsi-fungsi pemasaran, yang diantaranya terdiri dari fungsi
pertukaran (exchance function), fungsi fisik (physycal function), fungsi
fasilitas atau fungsi lancar (facilitating function).
II. PEMBAHASAN
A. Fungsi Pertukaran (exchance funcition)
Fungsi Pertukaran yaitu
fungsi dalam pemasaran produk-produk
pertanian meliputi kegiatan yang menyangkut pengalihan hak kepemilikan dalam
sistem pemasaran. Fungsi pertukaran terdiri dari 2 bagian :
1. Penjualan
Sasaran Penjualan adalah
menngalihkan barang-barang kepada pihak pembeli dengan harga yang memuaskan. Pada
dasarnya kegiatan penjualan dapat dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penjualan melalui inspeksi ( pengawasan,
pemeriksaan )
Penjualan melalui
pengawasan atau pemeriksaan dimaksudkan adanya pemberian izin oleh para penjual
kepada pembeli untuk memeriksa adan meneliti semua persediaan dari pejual
sebelum pembeli memilih apa yang kan dibelinya atau untuk memeriksa semua
barang-barang yang dipergunakan di dalam ruangan penjualan tertentu.
Penjualan dengan cara ini
terjadi karena adanya sifat-sifat tertentu dari barang tadi situasi
tataniaganya, di mana :
1.
Tidak adanya standarisasi terhadap barang
2.
Adanya sifat cepat rusak yang tinggi dari barang
3.
Tingkat pembelian yang sangat cepat sehingga
lalu-lintas langganan dan tingkat penjualan akan terganggu
4.
Suatu cara memamerkan barang-barang yang akan
mendorong sejumlah pembelian yang terjadi saat bersamaan
5.
Adanya tekana kepada tingkat pelayanan sendiri yang
tinggi oleh pembeli-pembelinya atau wakil-wakilnya.
b. Penjualan melalui sampel ( selling by sample )
Penjualan melalui sampel
berdasarkan kepada prinsip-prinsip standarisasi, sehingga sampel dari barang
yang diperdagangkan akan merupakan wakil untuk semua unit barang yang akan
dijual.
c.
Penjualan melalui
penggambaran ( description )
Penjualan dengan
penggambaran terjadi karena ada anggapan bahwa barang-barang akan bisa
digunakan sedemikaian rupa di daalm katalog-katalog, sehingga dengan demikian tidak
satu unit barang pun perlu ada pada waktu penjualan diselesaikan.
Contoh : Penjualan barang
yang dilakukan melalui pos dan penjualan yang dilakukan untuk masa yang akan
datang.
d. Penjualan melalui kombinasi
Penjualan kombinasi antara
selling by sample, selling by inspection dan selling by description telah
menjadi biasa di dalam perdagangan yang modern. Penjualan modern biasanya
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.
Penelitian pasar dan perencanaan
Yaitu penelitian pasar yang dipusatkan kepada barang-barang
yang akan dijual, dengan maksud untuk menemukan barang apa yang diinginkan oleh
konsumen.Penelitian akan dihubungkan dengan persoalan tentang rencana produksi
, antara lain harga dari macam-macam barang, kaulitas barang, kebiasaan dan
motif pembelian dari konsumen.
2.
Memperkirakan kesanggupan penjualan ( estimating
potential of sales )
Dalam hal ini harus diperhitungkan pendapatan
konsumen serta cara-cara bagaimana pendapatan konsumen tersebut
dibelanjakannya, bagaimana pengaruh harga terhadap permintaan, pengaruh
persaingan dan lain-lain.
3.
Pemilihan saluran distribusiPemilihan saluran
distribusii merupakan sebagian daripada perencanaan fungsi-fungsi penjualna
yang juga mencakup pengambilan keputusan dengan memperhatikan macam distribusi
mana yang paling efektif.
4.
Penentuan syarat-syarat penjualan
Kegiatan ini meliputi
penetapan syarat-syarat dan kondisi-kondisi penjualan di dalam mana tercakup :
a. Syarat – syarat pengiriman
misalnya waktu penyerahan.
b. Cara-cara pembayaran
misalnya potongan harga dan kredit
c. Kualitas serta kuantitas
barang yang dijualn
d. Hal-hal lain yang ada
hubungannya dengan penjualan.
5.
Membuat
kontak dengan pembeli
Kegiatan membuat kontak
dengan pembeli meliputi berbagai kegiatan, diantaranya :
1.
Menetapkan pasar. Apakah barangnya akan dijual di
daerah geografis luas atau sempit.
2.
Setelah menetapkan pasar, pihak penjualan harus
mencari pembeli di pasar tersebut , dimana pembeli berada dan bagaimana
kebutuhannya.
3.
Membuat kontak dengan pembeli potensial tersebut
dan mengenbangkannya serta memelihara hubungannya.
6. Pemindahan hak milik atas barang
Kegiatan penjualan
dikatakan sudah selesai apabila pihak pembeli sudah menerima barang dari pihak
penjual dan memilikinya.
2. Pembelian
Pembelian terdiri dari
sejumlah kegiatan, antara lain :
1. Penentuan macam, jumlah dan
kualitas dari barang-barang yang akan dibeli.
2. Mencari sumber pebawaran
dan pengumpulan barang.
3. Penentuan tempat daripada
sumber-sumber penawaran.
4. Mengetahui keadaan pasar
baik menginai persedian barang, harga, macam barang serta barang subsitusinya.
5. Merundingakan syarat-syarat
pembelian mencakup keterangan mengenai macam, jumlah dan kualitas barang yang
dikehendaki dan tanggal penyerahan.
6. Pemindahan hak milik, para
pembeli menerima barang dari pihak penjual dan memilikinya
Menurut tujuannya,
pembelian yang umum terjadi dapat dibedakan : 1. Pembelian untuk
konsumsi, adalah pembelian oleh lembaga pemerintah, swasta dan nyonya rumah tangga untuk
keperluan konsumsinya.
2. Pembelian untuk bahan dasar adalah pembelian
oleh pabrik untuk dikadikan barang jadi.
3. Pembelian untuk dijual
lagi, adalah pembelian oleh pedagang untuk dijual lagi.
B.
Fungsi Pengadaan secara fisik
( Physycal Funcion)
Adalah fungsi yang meliputi kegiatan kegiatan yag secara langsung
dilakukan terhadap komoditi pertanian. Fungsi ini disebut juga fungsi fisik
Fungsi Pengadaan secara fisik terdiri atas 2 bagian :
Fungsi Pengadaan secara fisik terdiri atas 2 bagian :
1. Pengangkutan
Pengangkutan ( transport ) berarti bergeraknya atau perpindahan
barang-barang dari tempat produksi atau rtempat penualan ke tempat-tempat dimana
barang-barang tersebut akan dipakai. Dengan demikian fungsi pengangkutan
menciptakan kegunaan tempat. Apabila fungsi pengangkutan dilakukan tepat
waktunya maka fungsi ini akan menciptakan kegunaan waktu atas barang dagangan.
2. Penyimpanan
Penyimpanan berarti menahan barang-barang selama jangka waktu antara
dihasilkan atau diterima sampai dengan dijual. Dengan demikian penyimpanan
menciptakan kegunaan waktu, disamping bertendensi meratakan harga
Brunk and Darrah mengemukakan 4 alasan kenapa dilakukannya penyimpanan :
- Sifat
musiman dari kebanyakan produksi
- Permintan
untuk berbagai produk berlangsung sepanjang tahun
- Alasan-alasan
yang terdapat dalam waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan berbagai
pelayanan pemasaran misalnya dalam waktu menunggu pengangkutan ,
pemgolahan dan selama pembelian dan penjualan.
- Untuk
mendapatkan harga yang lebih baik
Ada 3 macam biaya yang dikeluarkan oleh para penyimpan barang, yaitu :
1. Sewa gudang, terrtmasuk ongkos
handling dan ongkos perlengkapan ruangan dengan temperatur dan “humidity” yang
sesuai dengan kondisi barang.
2. Bunga (interest) untuk kapital
yang ditanam pada barang simpanan.
3. Ongkos-ongkos seerti
pengeluran untuk menutupi penurunan nilai barang dalam penyimpanan (kekeringan
atau susut berat, kerusakan). Penyimpanan
memgandung 3 resiko penting, yaitu :
1.
Resiko yang berhubungan dengan perubahan harga
2.
Merosotnya kualitas
3.
Berkurangnya jumlah barang
Ada beberapa cara yang dapat
ditempuh guna menghindari resiko selama penyimpanan :
a. Asuransi, tindakan ini berguna
sekali terhadap resiko kebakaran gudang.
b. Adanya peraturan dan
perundang-undangan ( regulation ).
Badan-badan pemerintah perlu
membuat peraturan atau undang-undang untuk melindungi para penyimpan terhadap
merosotnya kualitas dan hilangnya barang.
c. Kontrak
Kontrak langsung dengan pembelian sangat membantu untuk menghindari
kemungkinan rugi yang disebabkan oleh perubahan harga. Akan tetapi kontrak
dapat pula mendatangkan kerugian bilamana harga naik.
d. Hedging,
Hedging adalah cara untuk
menghindari resiko karena perubahan harga selama penyinpanan atau selama
pembelian, pengolahan dan penjualan, merupakan suatu teknik berdagang dengan
mana resiko karena perubahan harga dapat dibebankan kepada badan niaga lainnya.
Sarana penyimpanan dapat
dibangun di daerah produksi, pasar terminal dan pasar eceran. Disamping
keamanan, faktor-faktor lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan tempat
diman sarana penyimpanan (gudang )
dibangun adalah biaya pengangkutan, biaya sewa tanah, biaya uapah buruh dan
fasilitas pemasukan barang dan pengeluaran barang dari gudang.
C.
Fungsi Penyedia Fasilitas /
Fungsi Pelancar (Facilitating Function)
Fungsi pelancar terdiri atas 4 bagian :
1. Pembiayaan
Pembiayaan berarti mencari dan mengurus modal uang yang berkaitan dengan
transaksi-transaksi dalam arus barang dari sektor produksi sampai sektor
konsumsi. Pembiayaan dan menanggung resiko merupakan fungsi umum dan penyerta
dari semua kegiatan pemasaran bahkan mempunyai aplikasi penting dalan pemasaran.
Pembiayaan erat hubungannnya dengan kredit. Menggunakan kredit berarti
mempergunakan modal uang orang lain yang nantinya harus dibayar kembali berikut
bunga. Kredit dapat diperoleh dari pihak swasta, bank Pemerintah, Bank
Komersil, Koperasi, bank Desa atau Organisasi Sosial seperti Andilan.
Kredit dari pihak swasta ( para pelepas uang, pedagang pengumpul atau
tengkulak ) telah menampilkan tiga aspek masalah kredit dalam pemasarn hasil
pertanian pada umumnya.
Ketiga aspek masalah dimaksud
adalah :
1. Tingkat bunga ( inters rate )
sangat tinggi. Kredit pasar yang dikenal sebagai “utang mindering” di Jawa
Timur adaalh contoh kredit dari pihak swasta perorangan dengan sangat tinggi
yaitu sekitar 120 – 150% pertahun.
2. Petani wajib menjual hasil
produknya kepada pemberi kridit dengan harga yang sangat ditentukan oleh pihak
pemberi kridit. Masalah kredit macam ini sangat ditentukan oleh pihak pemberi
kredit.
3. Hasil produksi harus segera
dijual kepada pemberi kredit ( prdagang pengumpul ) tanpa dapat ditahan sementara
waktu untuk menunggu harga lebih baik.
2. Penanggungan Resiko
Resiko dapat diartikan sebagai
ketidakpastian dalam hubungannya dengan ongkos, kerugian atau kerusakan. Dalam
hasil Pertanian di jumpai resiko - resiko , yang berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokan
ke dalam :
1. Resiko yang timbul karena sifat produk
Suatu ciri dari hasil Pertanian adalah produk tidak tahan lama dan mudah
rusak. Untuk itu hasil pertanian harus secepat mungkin sampai ke tangan
produsen agar tidak terjadi kerugian.
2. Resiko karena Perubahan kondisi Pasar
Perubahan kondisi pasar seperti :
a. Resiko karena fluktuasi harga
Perubahan harga menyebabkan
timbulnya kerugian aktual atau kehilangan laba potensial bagi mereka pejual dan
pembeli barang, baik produsen maupun pedagang perantara. Perubahan harga
disebabkan oleh ketidakseimbangan daalm permintaan dan penawaran.
b. Resiko karena Tempat
Resiko ini akan terjadi pada pasar-pasar yang tidak terorganisir dengan
baik, Karena pedagang bersangkutan kurang pengetahuan tentang harga-harga pada
berbagai pasar.
c.
Resiko karena unsur waktu
Bagian terbesar dari resiko perubahan kondisi pasar disebabkan oleh
waktu. Resiko ini ditanggung oleh produsen, grosir dan pedagang eceran.
d. Resiko persaingan
Resiko ini timbul karena tindakan pesaing dalam memperoleh laba. Suatu
perbaikan dalam metoda produksi akan memperbaiki kualitas dan penurunan biaya
produksi persatuan sehingga produsen bersangkutan dapat menurunkan harga produk
di pasaran, hal ini mengurangai permintaan dari produk pesaing.
e.
Resiko perubahan harga barang subsitusi
Penurunan harga barang substitusi akanmengalihkan perhatian konsumen
untuk membeli barang substitusi tersebut.
3...Resiko karena kuasa alamiah, manusia dan pemerintah
Resiko alamiah mencakup peritiwa - peristiwa alam di luar kekuasaan
manusia misalnya angin topan, cuaca buruk, banjir, hujan lebat, kebakaran dan
sebagainya. Resiko karena unsur manusia misalnya kecurangan pegawai, debitur
tidak membayar kredit, pekerjaan yang menimbulkan pemborosan, ceroboh dari pegawai
sehingga barang rusak dan hal-hal negatif lainnya.
Jenis resiko yang semakin penting pada masa sekarang adalah tindakan
pemerintah misalnya penarikan pajak, penertiban perusahaan, penetapan harga
maksimum dan minimum dari barang dan sebagainya.
Usaha Pencegahan timbulnya resiko
Untuk miniadakan dan mencegah kausa atau mengurangi timbulnya kausa
resiko dapat ditembuh usaha-usaha seperti berikut :
·
Usaha menjaga individual
·
Usaha penjualan efektif
·
Pengetahuan mengenai pasar
·
Tindakan bersama
·
Pengaturan dan bantuan dari Pemerintah.
Usaha mengalihkan dan membagi
resiko
Resiko yang tidak dapat dihindari harus ditanggung oleh pihak yang
bersangkutan. Diantara resiko jenis ini ada yang dapat dialihkan atau dibagi
kepada pihak lain, misalnya dengan menggunakan asuransi, kontrak pembelian dan
penjualan termasuk hedging pada future trading.
3. Informasi Pasar
Fungsi informasi pasar
mencakup tindakan-tindakan seperti berikut :
1. Pengumpulan informasi (fakta-fakta
dan gejala-gejala yang timbul sekitar arus barang di masyarakat).
2. Komunikasi (penyampaian serta
penyebaran) informasi kepada pihak yang membutuhkan.
3. Penafsiran secara hati-hati
atas informasi sehubungan dengan problema-problema yang dipecahkan oleh pihak
yang bersangkutan.
4.
Pengambilan keputusan sesuai dengan rencana dan kebijakan perusahaan,
badan atau orang bersangkutan.
Masalah pengumpulan informasi
pasar dapat didekati dari 3 sumber prinsip:
1. Analisis catatan intern suatu
perusahaan
2. Publikasi dari pemerintah,
trade association atau badan lainnya
3. Usaha-usaha penelitian (research)
pasar spesifik yang dilakukan perusahaan bersangkutan.
Kecepatan komunikasi sangat
perlu dalam memperoleh keuntungan perniagaan yang substansil. Fasilitas komunikasi
modern seperti telegraf, telepon, radio dan TV mempercepat tersebarnya
berita-berita pasarnya.
4. Standarisasi dan Grading Standarisasi
Standarisasi berarti penentuan
atau penetapan standard golongan (kelas atau derajat) untuk barang-barang. Standard
adalah suatu ukuran atau ketentuan mutu yang diterima oleh umum sebagai suatu
yang mempunyai nilai tetap.Suatu standard ditentukan atas dasar ciri-ciri
produk yang dapat berpengaruh pada nilai komersil daripada barang. Ciri-ciri
yang dimaksud dapat berupa ukuran, bentuk, warna, rasa, kandungan air,
kandungan unsur-unsur kimia dan lain-lain.
Grading berarti memilih
barang untk dimasukkan ke dalam kelas aatau derajat yang telah ditetapkan
dengan jalan standarisasi.
Standarisasi dan grading mendatangkan penghematan dalam penyaluran fisik karena dapat melindungi barang dagangan yang berada dalam perpindahan terhadap kerusakan., disamping mengurangi ongkos dengan adanya penghematan dalam biaya pengangkutan dan penyimpanan.
Standarisasi dan grading mendatangkan penghematan dalam penyaluran fisik karena dapat melindungi barang dagangan yang berada dalam perpindahan terhadap kerusakan., disamping mengurangi ongkos dengan adanya penghematan dalam biaya pengangkutan dan penyimpanan.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
adanya fungsi - fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga pemasaran maka akan
terjadi penigkatan nilai guna. Fungsi
pemasaran ada 3 yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi
fasilitas. Fungsi pertukaran terdiri
dari 2 bagian yaitu fungsi pertukaran yang dilakukan oleh penjual dan yang
dilakukan oleh pembeli. Secara umum fungsi pertukaran menyangkut pengalihan hal
kepemilikan dalam sistem pemasaran. Sedangkan fungsi fisik, meliputi kegiatan
kegiatan yang secara langsung diberlakukan terhadap komoditas pertanian,
sehingga mengalami tambahan guna dan waktu. Fungsi penyediaan fasilitas, fungsi
ini untuk memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Jadi fungsi - fungsi
pemasaran antara yang satu dengan yang lain saling berhubungan.
posted by Murliani