I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kedelai merupakan produk pangan
yang sering kita jumpai di negeri kita. Betapa tidak, banyak sekali petani di
Indonesia yang membudidayakannya. Jika sudah panen tentu petani akan
memasarkannya. Dalam hal ini kita akan
berbicara tentang tata niaga kedelai, lebih khususnya tentang lembaga,
saluran dan fungsi pemasaran pada kedelai.
Dalam pemasaran kedelai terdapat
pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat langsung ataupun tidak dengan cara
melaksanakan fungsi- fungsi pemasaran. Kualitas kedelaipun bervariasi
disalurkan ke saluran- saluran tataniaga tertentu dengan harga yang bervariasi
juga.
B.
Tujuan
1.
Menyebutkan dan menjelaskan pendekatan yang digunakan
dalam pemasaran kedelai
2.
Menjelaskan lembaga pemasaran kedelai
3.
Menjelaskan fungsi pemasaran pada kedelai.
C.
Perumusan Masalah
1.
Pendekatan apa yang digunakan dalam permasalahan
pemasaran kedelai ?
2.
Bagaimana lembaga pemasaran kedelai ?
3.
Bagaimana fungsi pemasaran pada kedelai ?
II. PEMBAHASAN
A.
Pendekatan Pemasaran Kedelai
Merupakan cara pandang terhadap suatu masalah yang ada
pada komoditas kedelai, melalui satu
sisi sudut pandang tertentu sehingga menjadi lebih mudah di selesaikan. Dalam
pemasaran pertanian ada 5 pendekatan yaitu pendekatan komoditi, Pendekatan
lembaga, pendekatan fungsi, pendekatan teori ilmu ekonomi dan pendekatan
sistem.
1.
Pendekatan Komoditi
Pendekatan
Komoditi adalah pendekatan yang digunakan untuk menentukan komoditi yang
diteliti. Dalam hal ini komoditas yang di teliti adalah kedelai.
Pergerakan kedelai dari produsen ke
konsumen akhir, fakta dilapangan menunjukkan terjadinya permasalahan pada
produk tersebut yaitu berupa rusaknya produk karena lamanya proses pemamaran,
kesalahan penanganan pasca panen dan kontrl kualitas yang rendah.
2.
Pendekatan Lembaga
Merupakan
pendekatan yang digunakan untuk mencari lembaga-lembaga yang terlibat dalam
proses pemasaran. Lemaga-lembaga pemasaran dapat berupa tengkulak, pedagang pengumpul,
pedagang besar dan lain-lain.
3.
Pendekatan Fungsi
Pendekatan
yang digunakan untuk melihat apa yang dilakukan oleh lembaga pemasaran dan
bagaimana sistem pemasaran di organisasikan, sehingga dapat meningkatkan guna
tempat, guna bentuk, guna waktu.
Terjadinya
perubahan betuk atau pengolahan kedelai menjadi tempe, merupakan contoh
analisis yang menggunakan pendekatan fungsi. Ketika kedelai di proses menjadi
tempe maka aka ada fungsi-fungsi yang mepengaruhi efesiensi proses pemasaran
komoditas pertanian.
4.
Pendekatan Teori Ekonomi
Penekatan
yang menelaah permasalahan dengan menggunakan konsep-konsep yang ada dalam
teori ekonomi seperti penawaran,
permintaan, pergeseran penawaran dan permintaan, jumlah keseimbangan, harga
keseimbangan dan struktur pasar.
5.
Pendekatan Sistem
Pendekatan
sistem dalam penelitian pertanian dapat di terapkan untuk menganalisis sistem
pemasaran yang sangat sederhana sampai ke yang rumit sekali, analisisnya
memerlukan penyusunan, pengujian dan penerapan model matematika yang kompleks
untuk membahas sistem pemasaran kedelai.
B.
Lembaga Pemasaran Kedelai
Lembaga pemasaran adalah badan
usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, penyaluran jasa dan
komoditi dari produsen ke konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan
usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran bertugas menjalankan fungsi
pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin.
Menurut penguasaannya terhadap komoditi yang di perjual
belikan lembaga pemasaran dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Lembaga yang tidak memiliki tetapi menguasai benda.
Contohnya
agen perantara, makelar ( broker,selling broker, dan buying )
2.
Lembaga yang memiliki dan menguasai komodi-komoditi
pertanianyang diperjual belikan, seperti pedagang pengumpul, tengkulak,
eksportir dan importir
3.
Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan mengusai
komoditi-komoditi yang di perjual belikan. Contohnya perusahaan-perusahaan
penyedia fasilitas-fasilitas transportasi, asuransi pemasaran dan perusahaan
penentu kualitas produk pertanian (surveyor).
Adapun Lembaga yang
terlibat dalam pemasaran kedelai antara
lain :
Ø Tengkuak
Dia terlibat langsung berhubungan dengan petani kedelai,
tengkulak bertransaksi dengan petani kedelai
dengan cara tunai, ijon, maupun kontrak pembelian.
Ø Pedagang
pengumpul
Dia membeli kedelai dari tengkulak untuk dijual lagi.
Pedagang pengumpul disini dia akan mengangkut kedelai-kedelai yang belinya dan
kemudian di kumpulkannya yang rencananya akan disalurkan ke pedagang besar.
Ø Pedagang
besar
Dia membeli kedelai dari sejumlah pedagang pengumpul dan
mendistribusikannya lagi ke agen penjual dalam bentuk kedelai atau olahannya.
Saat kedelai sudah sampai di tangan pedagang besar maka akan melibakatkan
lembaga pemasaran lainnya, seperti perusahaan pengangkutan, perudahaan
pengolahan dan perusahaan asuransi.
Perusahaan pengangkutan berperan
mengangkut kedelai ke tempat tujuan. Perusahaan pengolahan berperan
mengolah kedelai menjadi tempe, tahu, kecap, daging tiruan, susu kedelai dll.
Ø Agen
penjualan
Agen menerima kedelai dari pedagang besar dalam bentuk
kedelai ataupun olahannya seperti tahu, tempe, kecap, daging tiruan, dll
Ø Pengecer
Merupakan lembaga pemasaran yang berubungan langsung
dengan konsumen dan menjadi ujung tombak dari produksi yang bersifat komersiil.
Betapa tidak, jika kedelai atau produk olahan kedelai terhenti di pengecer
karena permintaan konsumen berkurang apalagi sampai hilang permintaan konsumen
maka untuk selanjutnya si pengecer tidak mau lagi menjadi pengecer pada produk
tersebut atau kalaupun mau palingan si pengecer mau mengambil produk tersebut
dari agen penjual dalam jumlah yang sedikit dibandingkan sebelumnya. Ini
berlanjut sampai pada kepada agen penjual, yang mana agen penjual akan
mengambil barang dari pedang besar dalam jumlah sedikit dan seterusnya sampai
pada tengkulak dan petani.
Hal ini dapat dilihat pada kasus produk olahan dari
kedalai berupa daging tiruan pada era krisis moneter 1997/1998 dan sesudahnya.
Saat era krisis moneter permintaan daging tiruan meningkat dibandingkan sesudah
era itu karena daging di subsitusikan ke daging tiruan sebab harga daging
mahal. Jadi pada era itu banyak pengecer yang menjual daging tiruan namun saat
era krisis monter telah berlalu dan ekomoni perlahan membaik maka permintaan
daging tiruan mulai berkurang. Pengecer produk inipun berkurang dan berujung
pada pengurangan produksi daging tiruan oleh perusahaan pengolah kedelai.
Lembaga pemasaran
menyampaikan komoditas kedelai dari produsen berhubungan satu sama lain yang
membentuk jaringan pemasaran dengan membentuk suatu pola. Pergerakan arus yang
di ciptakan oleh jaringan tersebut pada
kedelai tersebu membentuk sistem pemasaran.
C.
Saluran Pemasaran Kedelai
Saluran pemasaran kedelai yaitu arah dari penyaluran
kedelai oleh lembaga pemasaran. Ada banyak sekali saluran pemasaran kedelai
yang dapat kita temui di lapangan antara lain :
1.
Produsen (petani) à Tengkulak à Pedagang Pegumpulà Pedagang Besar à Agen Penjual à Pengecer à Konsumen.
2.
Produsen (petani) àPedagang Pengumpul à Pedagang Besar à Agen Penjual à Pengecer à Konsumen.
3.
Produsen (petani) à Pedagang Pegumpulà Pengecer à Konsumen.
4.
Produsen (petani) à Konsumen.
5.
Produsen (petani) à Tengkulak à Pedagang Pegumpulà Pedagang Besar à Eksportir à Agen Penjualà Pengecer à
Konsumen.
6.
Produsen (petani) à Tengkulak à Pedagang Pegumpulà Pedagang Besar à Broker à Pengecer à Konsumen.
7.
Dll
D.
Fungsi – Fungsi Pemasaran Kedelai
Pada aliran saluran pemasaran kedelai terdapat adanya peningkatan
nilai guna karena adanya lembaga - lembaga pemasaran melakasanakan
fungsi-fungsi pemasaran terhadap kedelai, contohnya terjadinya pengolahan
kedelai menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih (tempe, tahu, kecap, daging
tiruan, susu kedelai).
Ada 3 tipe fungsi
pemasaran, yaitu
1.
Fungsi Pertukaran
Dalam
fungsi ini terjadinya pemindahan hak kepemilikan yang awalnya kedelai milik
produsen kemudian adanya transaksi jual beli ke konsumen, kedelai pun berpindah
hak kepemilikan ke konsumen.
2.
Fungsi Fisik
Fungsi
fisik meliputi kegiatan kegiatan yang secara langsung dilakukan pada kedelai,
sehingga terjadi penambahan nilai guna pada kedelai tersebut. Contohnya
pengangkutan, ketika kedelai di tangan petani di desa dan kedelai itu melimpah
ruah (paenen raya) harganya murah namun,
ketika kedelai itu didistribusikan ke kota-kota besar dengan menjaga
kualitasnya maka harganya menjadi lebih mahal.
3.
Fungsi Penyedia Fasilitas
Fungsi
ini untuk memperlancar fungsi fisik dan fungsi pertukaran ada pemasaran kedelai
dengan memberikan fasilitas yang sekiranya dapat memperbaiki sistem pemasaran.Contohnya
penetapan grading pada kedelai, hanya kedelai yang warna fisiknya putih bersih
yang akan jadikan atau di proses menjadi susu kedelai. Atau contohnya lagi hanya
kedelai dengan kualitas prima yang akan di ekspor ke Singapura dan kedelai berkualitas rendah akan di jual ke pasar
lokal.
Untuk
pembuatan kecap perlu juga dilakukan grading contohnya hanya kedelai hitam yang
akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kecap.
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran produk dari
pertanian memiliki pola >< karena
tengkulak membeli kedelai dari petani yang tersebar di berbagai tempat lalu
didistribusikan ke pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul membeli dan
mengumpulkan kedelai semua kedelai dari tengkulak. Jadi semua kedelai
terkonsentrasi atau terkumpul pada pedagang pengumpul yang natinya akan di
sebarkan lagi ke pedagang besar dalam berbagai bentuk, dan juga ke agen
penjualan beserta pengecer yang tentunya berhubungan langsung dengan konsumen.