Wednesday, 5 June 2013

PEMBIAYAAN DI BIDANG SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU



I.   PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Setiap perusahaan apapun bentuknya baik itu perseorangan, Firma (Fa), CV, maupun PT tentunya memerlukan pembiayaan. Pembiayaan adalah suatu proses keluar masuknya dana. Perusahaan agribisnis juga memerlukan pembiayaan. Agribisnis memiliki banyak sub sistem, salah satunya adalah agribisnis pada subsistem hulu. Sub sistem ini menyangkut penyediaan sarana produksi berhubungan dengan kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
Contoh perusahaan agribisnis sub sistem hulu yaitu perusahaan pupuk, perusahaan di pengadaan bibit, pengadaan mesin pertanian dll. Untuk perusahaan yang bergerak dipenyediaan pupuk contoh PT. Petro Kimia dan untuk perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan benih contohnya PT East West Seed Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang pupoler di Indonesia. Produk yang dihasilkannya pun terkenal.

B.  Tujuan
1.    Menjelaskan tentang pembiayaan perusahaan agribisnis
2.    Menjelaskan perusahaan pupuk pupuk PT Petro Kimia
3.    Menjelaskan perusahaan PT East West Seed Indonesia


II. 

A.  Pembiayaan Perusahaan Agribisnis Hulu
Perusahaan agribisnis adalah perusahaan yang bergerak di bisnis pertanian. Agribisnis memiliki banyak subsistem seperti subsistem hulu, sub sistem hilir, usahatani, dan sub sistem pendukung. Setiap perusahaan tersebut memerlukan pembiayaaannya masing- masing. Contoh perusahaan agribisnis sun sistem hulu adalah perusahaan pupuk seperti perusahaan PT. Petrokimia. Pembiayaannya dapat dilihan pada bagan dibawah ini.


  
Pembiayaan sendiri contohnya penanaman saham, pembiayaan dari asing contoh PMA, asuransi. Pembiaayaan intern contohnya laba yang ditahan. Pembiayaan intrinsit contohnya pembiayaan yang diambil dari penyusutan aktiva tetap.
Adapun sumber-sumber pembiayaan untuk mendukung pengembangan agribisnis antara lain sebagai berikut:
1.    Kredit ketahanan pangan (KKP)
KKP adalah kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada petani, peternak, kelompok (tani dan peternak) dalam rangka pembiayaan intensifikasi padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, budidaya tebu, peternakan sapi potong, sapi perah, ayam buras, itik, usaha penangkapan ikan dan pengadaan pangan gabah, jagung dan kedelai. Dengan demikian untuk komoditas perkebunan yang lain tidak dapat dibiayai dari skim KKP. Pola penyaluran KKP melalui pola executing, dengan sumber dana 100% berasal dari dana perbankan dan  resiko sepenuhnya ditanggung oleh perbankan. Namun demikian, pemerintah masih menyediakan subsidi suku bunga.
2.    Modal Ventura
Modal ventura merupakan salah satu sumber pembiayaan non perbankan yang dipergunakan untuk semua sektor usaha produktif melalui kerjasama antara Perusahaan Modal Ventura dengan Pengusaha Kecil/Menengah. Beberapa ketentuan tentang Modal Ventura adalah sebagai berikut :
• Penerima kredit : Pengusaha kecil dan menengah.
• Plafon kredit : - Perusahaan Modal Ventura daerah Rp. 100 juta.
- PT.Bahana Artha Ventura maksimun Rp. 500 juta.
• Pola pembiayaan : Pola penyertaan langsung dan bagi hasil.
• Jangka Waktu : 3 sampai 6 tahun
• Pelaksana : PT. Bahana Artha Ventura dan Perusahaan Modal ventura       Daerah.
3.    Dana laba BUMN
Dana Laba BUMN merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah dengan suku bunga yang sangat rendah. Beberapa ketentuan tentang Dana Laba BUMN adalah sebagai berikut :
• Penerima kredit : Pengusaha kecil dan koperasi
• Plafon kredit : maksimal Rp. 25 juta
• Suku bunga : 6% per tahun
• Jangka waktu : 2 tahun
• Sumber dana : BUMN setempat
4.    Pegadaian
Perum Pegadaian telah melaksanakan uji coba gadai gabah di Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Ditjen Bina Sarana Pertanian dengan hasil cukup baik. Perum Pegadaian merencanakan pengembangan sistem tunda jual di beberapa propinsi sentra produksi padi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan sebagainya. Prinsipnya petani dapat memperoleh kredit dari pegadaian dengan jaminan gabah, terutama pada saat panen raya pada saat harga gabah turun. Dengan demikian Perum Pegadaian juga merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan untuk pengembangan alsintan. Namun suku bunga gadai cukup tinggi, yaitu 1,75% per 15 hari maksimum 4 bulan, karena sumber dana yang digunakan berasal dari kredit komersial
5.    Skim kredit komersial
Skim Kredit Komersial merupakan sumber permodalan dengan suku bunga komersial dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian. Secara garis besar skim kredit komersial antara lain adalah:
a.       KUPEDES (Kredit Umum Pedesaan) dari BRI
KUPEDES merupakan sumber permodalan di pedesaan yang disalurkan oleh BRI Unit kepada masyarakat pedesaan untuk sektor pertanian, industri dan jasa.
b.      SWAMITRA dari Bank Bukopin
c.       Kredit Usaha Kecil dari BNI
d.      Kredit Usaha Kecil dari Bank Danamon
e.       Kredit BCA
f.       Kredit Usaha Kecil dari Bank Mandiri
g.      Kredit Usaha Kecil dari BII
h.      Kredit Kepada Pengusaha Kecil dan Mikro dari Bank Niaga
i.        Kredit Modal Kerja dari Bank Agro Niaga
j.        Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

B.   Perusahaan Pupuk PT Petrokimia
PT.Petrokimia Gresik merupakan salah satu BUMN dan pabrik pupuk kedua setelah  PT. Pusri Palembang berdiri dengan nama proyek PT Petrokimia Surabaya tahun 1960 dalam bentuk PERUM.(Perusahaan Umum) dan tahun 1970  berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT. Petrokimia Gresik (Persero) sampai sekarang PT. Petrokimia Gresik memiliki bidang usaha sebagai berikut :
1.    Industri pupuk terdiri dari ZA, TSP, TSP PLUS Zn
2.    Industri pestisida
3.    Industri kimia
4.    Industri pabrik.
5.    Jasa Rancang bangun dan perekayasaan dan jasa lain
PT Petrokimia Gresik berdiri dengan menempati areal seluas 450 Ha. Daerah yang ditempati terletak di 9 desa ( Desa Ngipik,  Tiogo Pojok, Sukarame, Kebomas, Pojok Pesisir, Romo Medoran, Randu Agung, Tepen, Tiogo Patut. Semua tersebut berada dalam 3 wilayah kecamatan yaitu Gresik, Kebomas, dan Manyar.
PT Petrokimia Gresik memiliki 3 misi BUMN yang menguntungkan bagi negara dan bangsa Indonesia baik sebagai fingsi sosial maupun  fungsi ekonomi.
3 misi tersebut antara lain :
1. Sebagai unit ekonomi yang produktif, efesien dan menguntungkan. Perusahaan harus dapat memupuk dan baik untuk negara selaku pemegang saham maupun untuk pengembangan usaha dalam mengembang tugas pokok sendiri.
2.mSebagai stabilitator ekonomi yang menunjang program-program perekonomian negara.
3. Menunjang development agent (penggerak pembangunan) untuk sektor pertanian dan lainnya.
Fungsi Sosial   :
1.    Kesempatan perusahaan dalam menunjang tenaga kerja sehingga dapat membantu pemarintah dalam mengurangi pengangguran.
2.    Pembinaan usaha yang sejalan dan ada  hubungan dengan perusahaan untuk membantu sistem  pembinaan bapak angkat dan anak angkat.
3.    Melakukan pembinaan dengan mengadakan lokal latihan keterampilan, untuk menampung pemuda putus sekolah.
4.    Pembangunanan dengan fasilitas-fasilitas kesejahteraan masyarakat baiksebagai sarana ibadah, sarana olahraga, koperasi, balai kesehatan serta penelitian.
5.    Bekerjasama lembaga-lembaga pendidikan langsung dengan untuk membantu mahasiswa yang akan melakukan kerja praktik , pengamatan lapangan serta penelitian.
6.    Pengadaan dan membantu masyarakat sekitarnya melalui sekolah, air bersih, alat-alat olahraga dan lain-lain.
Fungsi ekonomi antara lain :
1.      Menghasilkan pupuk dan bahan kimia lainnya baik untuk dalam negeri maupun untuk diekspor sehigga dapat menghasilkan devisa bagi negara.
2.      Merupakan sumber pendapatan bagi negara melalui pajak pedapatan dan pajak penjualan.
3.      Mengamankan kebijakan pemeritah khusus dalam mencapai swasembada pangan.
4.      Pelopor zona industri yang tangguh di Gredik,  dalam upaya menunjang industri nasional.
 PT Petrokima memiliki struktur organisasi, adapun struktur yang diterapakannya adalah tipe lini dan staf. Unit kerja yang ada dalam perusahaan antara lain secara umum : Direksi, kompartemen, pembantu direksi, unit bantuan, unit pelaksana.
PT. Petrokimia memiliki fasilitas produksi, yang terdiri dari beberapa pabrik yang dibagi dalam 3 unit departemen produksi yaitu:
a.    Unit Produksi atau Unit Pupuk Nitrogen
    Unit ini jumlah kapasitas produksinya 650.000 ton pupuk ZA/tahun terdiri atas 3 pabrik yaitu :
1.         Pabrik pupuk ZA (1972) kapasitas pabrik 200.000ton/tahun.
Bahan bakunya Amonia dan asam sulfat.
2.         Pabrik pupuk ZA II (1979) Kapasitas 250.000ton/tahun.
Bahan bakunya berupa Gipsum dan limbah proses pembuatan asam sulfat  
3.         Pabrik pupuk ZA III (1986)
Bahan bakunya amonia dan asam sulfat.
4.         Pabrik pupuk UREA (1994) kapasitas produksi 445.000 ton/tahun.
Selain ketiga produk tersebut , juga menghasilkan produk samping untuk dijual yaitu :
-       Amoniak, kapasitas produksi 445.00 ton/tahun. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk ZA dan Urea.
-       Asam sulfat : kapasitas produksi 168.000 ton/tahun. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan ZA.
-       CO2 cair dan Es kering  (dry ice)
-       Nitrogen gas.
-       Nitrogen cair
-       Oksigen gas
-       Oksigen cair
b. Unit Produksi II atau Unit pupuk Fosfat
Unik produksi ini terdiri 2 pabrik fosfat dengan kapasitas produksi 1.200.000 ton/tahun, sebagai berikut :
1.    Pabrik pupuk fosfat I (1979) dengan kapasitas Pupuk TSP 600.000 ton/tahun, atau dengan variasi sebagai berikut : Pupuk TSP 400.000 ton/tahun, pupuk DAP 80.000 ton/tahun, pupuk NPK 50.000 ton/tahun.
2.    Pabrik Fosfat II (1983) kapasitas produksi 600.000 ton/tahun, (sejak tahun 1955 TSP diubah menjadi pupuk SP-36).
c.    Unit produksi III atau Unit  Asam Fosfat
Beroperasi sejak tahun 1984, terdiri dari 4 pabrik :
-       Pabrik Asam Sulfat, dengan kapasitas 171.000 ton/tahun,  dipakai  untuk bahan baku pembuatan  pupuk TSP.
-       Pabrik asam Fosfat dengan kapasitas 510.00 ton/tahun dipakai untuk bahan baku pembuatan asam fosfat dan pupuk ZA
-       Cement Retarder, dengan kapasitas 440.000 ton/tahun dipakai untuk industri semen sebagai bahan penolong untuk mengatur waktu pengerasan.
-       Aluminium Florida, dengan kapasitas 12.600 ton/tahun dipakai sebagai bahan untuk menurunkan titik lebur pada industri peleburan aluminiun.

Adapun mengenai proses produksinya adalah sebagai berikut : 

 

1.      Proses pre granulating
Yaitu proses pencapuran awal bahan baku berbentuk padatan (solid) yang terdiri dari Amonium sulfat (ZA), Urea, Potasium Klorida (KCl) dan filler. Proses tersebut terjadi didalam pug mill yang dilengkapi oleh double screw inclined conveyor, berfungsi untuk mencampurkan semua bahan baku dan recycle solid serta memungkinkan penambahan bahan baku cair/ gas seperti asam sulfat, steam dan amoniak untuk meningkatkan produktivitas unit granulasi. Tetapi saat in pug mill hanya sebagai mixer solid saja. Produk yang keluar dari pug mill selanjutnya dialirkan kedalam dru granulator dan akan mengalami proses granulasi.

2.      Reacting
Yaitu proses reaksi awal bahan baku berbentuk cair antar asam Fosfat dengan amoniak. Dalam proses ini Asam Sulfat dinetralkan dengan amoniak hingga mencapai mol ratio N/P antara i sampai dengan 1,8. Proses netralisasi ini berlangsung dalam reaktor pipa yang dipasang sedemikian rupa sehingga slurry (campuran amoniak dan asam fosfat) tertuang kedalam granulator.
3.      Proses Granulatting
Yaitu proses untuk perbrsaran ukuran suatu massa dari partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil, dimana sifat kimia dari bahan pembentuk masih dapat diidentifikasi dan kemungkinan juga sebagian berubah dengan adanya reaksi kimia. Proses ini terjadi di granolator, yaitu alat terjadinya proses granulasi yang merupakan proses utama dalam pembuatan pupuk.
4.      Proses drying
Yaitu proses pengeringan pupuk setelah mengalami gramulatting. Dryer berbentuk rotary drum yang akan mengeringkan  dari gramulator butiran pupuk hingga kadar airya mencapai 1-1,5% dengan menggunakan udara pengering.                 
5.      Proses screening
Yaitu proses penyalingan awal butiran pupuk yang akan melewati screen. Screen bertipe double check ini digunakan karena memiliki efesiensi yang tinggi dan kemudahan dalam pemeliharaan dan pembersihannya. Butiran pupuk yang sesuai dengan yang diharapkan maka akan melewati screen feeder akan langsung menuju small recycle regulator lalu ke regulator bin.
6.      Proses polishing screening
Pada proses ini terjadi penyaringan akhir butiran pupuk dari ukuran produk yang tidak diharapakan (undersize) hal ini dilakukan untuk menghilangkan butiran haus yang selanjutnya akan digabungkan dengan aliran proses recycle. Sisa butiran pupuk yang ukurannya sesuai (on size) yang biasanya berlebih akan dikembalikan menuju recycle balt conveyor melalui hopper. Peratian khusus ditujukan pada recycle belt conveyor dikarenakan dioperasikan dalam kecepatan rendah, hal ini dilakukan untuk mencegah terbuangnya produk. Recyle conveyor akan mengumpulkan produk yang sudah dihancurkan oleh crusher, butiran halus yang berasal dari screen dan kelebihan produk yang nantinya menuju granulator elevator.
7.      Proses cooling
Yaitu proses pendinginan butiran pupuk yang telah melalui proses penyaringan. Butiran pupuk dialirkan menuju fluid bed cooler yang akan menurunkan temperatur dengan menggunakan udara ruang dan udara pendingin.
8.      Proses coating
Yaitu proses pelapisan butiran pupuk, ini sangat penting dikarenakan sifat higrokopis bahan baku pupuk yang dapat mempercepat proses penggumpalan.

9.      Proses bagging
Merupakan proses akhir disini pupuk akan mengalami proses pengantongan yang dibantu oleh operator. Disi ada 2 tahap yaitu tahap pembungkusan dengan pemberian plastik dan tahap pembungkusan  dalam bentuk karung.
PT. Petrokimia memiliki anak-anak perusahaan, adapun anak-anak perusahaannya antara lain :
1.    PT Petrokimia Kayuku (Beroperasi mulai tahun 1977) merupakan hasil kerjasama PT. Petrokimia Grisik (Petrosero) 60 % dengan Nippon Kayaku 20% dan Mitsubisi 20%. Hasil produksinya meliputi :
-            Pestisida cair 3.600 klt/tahun
-            Pestisida Butir 12.600ton/tahun
-            Pestisida tepung 1.800 ton/tahun
2.    PT. Petrosida Gresik
Menghasilkan bahan aktif pestisida, sahamnya secara penuh dikuasai oleh PT Petrokimia Gresik (Persero). Beroperasi mulai tahun 1984 dan dimaksudkan untuk memasokan bahan baku PT. Petrokimia Kayaku. Jenis produksinya antara l BPMC, MIPC, Diazinon, Karbofuran, Karbaril.
3.    PT. Petronika      
Merupakan patungan antar PT Petrokimia Gresik (Persero)20% dengan Nippon Indonesia Kazaisai 80% beroperasi mulai tahun 1985. Hasil Produksinya DOP 30.000 ton/tahun.


4.    PT. Petrowidada
Patungan antara PT. Petrokimia Gresik (persero) dengan PT Witulan Daewoo, PT. Etering Wahanatata. Hasil produksinya meliputi Phthalic Anhydride (PA) 30.000 ton/tahun  dan Maleic Anhydride (MA) 1.200ton/tahun. Beroperasi 1988.
5.    PT. Petrocentral
Beroperasi mulai 1990, menghasilkan Sodium Tripoly Phosphate (STPP) 40.000 ton/tahun.
6.    PT. Kawasan Industri Gresik
Merupakan patungan antara PT. Petroimi Gresik (Persero) 35% dan PT. Semen Gresik 65%. Perusahaan ini menyediakan kaveling Industri siap pakai seluas 135 ha termasuk ekspor processing zone (Epz)
7.    PT. Puspetrido
Beroperasi mulai tahun 1992, merupakan patungan antara PT. Petrokimia Gresik (Pesero) dengan PT. Pusri , PT. Rekayasa Industri, PT. Mapindo Parama, dan Baloke  Durrag. Hasil produksinya antra lain : Bejana bertekanan, Menara, Alat penukar panas, peralatan Crycgenic.

C.    PERUSAHAAN PT. EAST WEST SEED
PT East West Seed Indonesia adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding) yang kantor pusatnya terletak di Purwakarta Jawa Barat. Dalam  pengembangan benih  PT East West Seed  Indonesia menempatkan beberapa tanaga ahli profesional dari dalam dan luar negeri, dan hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses dan dikemas serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang “Cap Panah Merah”. PT. EWSI didirikan pada tahun 1990 dan diresmikan pada tanggal 11 Juni 1991 oleh Menteri Pertanian RI yang pada waktu itu adalah Bapak Ir. Wardoyo. PT. EWSI memulai kegiatannya  dari  pemuliaan  tanaman  yang  dilanjutkan  dengan  produksi, processing, penyimpanan  benih dan  pemasaran.
Perusahaan ini memproduksi benih yang cocok untuk  dataran rendah, menengah serta dataran tinggi. Hal itu memungkinkan tingkat adaptasi yang tinggi di berbagai tempat di Indonesia.. Hingga saat ini perusahaan ini telah menghasilkan benih-benih sayuran dan buah-buahan yang beraneka ragam yaitu antara lain benih cabe besar, cabe rawit, cabe keriting, kacang panjang, buncis, paria, oyong, ketimun, melon, semangka, labu, kubis, cabe, terong, kangkung dan lain-lainnya. Sesuai dengan misinya untuk selalu menghasilkan benih sayuran bermutu tinggi untuk  petani Indonesia, PT East West Seed Indonesia terus membenahi sistem mutunya dengan sukses meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2000 dan LSSM-BTPH.
PT. East West Seed Indonesia memiliki visi “PT. East West Seed Indonesia bertekad menjadi perusahaan benih sayuran nomor 1 di Indonesia. Perusahaan ini memiliki misi :
1.    Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
2.    Menghasilkan benih bermutu tinggi
3.    Mengembangkan dan menerapkan teknologi perbenihan secara terus menerus
4.    Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5.    Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia
6.    Memberikan consultatif selling kepada pelanggan
7.    Selalu berinovasi dalam pemenuhan kepuasan pelanggan
8.    Turut serta dalm pengembangan perbenihan nasional.
        PT East West Seed Indonesia memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
PT. East West Seed Indonesia memperkerjakan staf-staf yang berpengalaman yang tersebar dibeberapa provinsi termasuk diantarnya staf ahli dari Belanda yang berpengalaman dan banyak memberikan bantuan teknologi kepada staf lokal terutama dalam hal pemuliaan tanaman dalam usaha bebas  hama dan  penyakit. Selain  itu  perusahaan  memperkerjakan  sekitar  500  karyawan  untuk membantu kegiatan rutin sehari-harinya.
Dalam usaha pengembangannya, perusahaan ini memiliki langkah - langkah penelitian sebagai berikut : mula-mula petugas lapangan melakukan penukaran dengan instansi lain seperti Balisca atau perusahaan benih lain lalu dilakukan pengelompokan  semua koleksi benih berdasarkan spesiesnya ditanam untuk dilakukan pengujian. Seleksi dilakukan beberapa periode musim untuk mendapatkan galur murni biasanya 4-7 kali. Pada periode ke-4 mulai dilakukan rekomendasi baik untuk mendapatkan keturunan baru yang berbeda dengan induknya maupun untuk melihat daya gabug dari masing-masing galur. selanjutnya dilakukan pengujian nomor-nomor hasil silang kemudian diseleksi lagi dengan 3 tahap, untuk nomor-nomor terbaik pada nomor awal akan dilakukan pengujian pada tahap berikutnya, nomor terbaik hasil pengujian dilahan peneliti akan diuji dilahan petani dibeberapa tempat di Indonesia dan nomor terbaik menurut hasil referensi petani akan diproduksi ulang untuk dikomersialisasikan.    
PT. East West Seed Indonesia memiliki bidang usaha sebagai berikut :
1)nMenjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk  perdagangan ekspor, impor antar pulau atau antar daerah dari benih sayuran.
2)nMenjalankan usaha sebagai supplier, distributor dan agen usaha perdagangan, dalam negeri untuk benih unggul sayuran.
3)nMenjalankan usaha dalam bidang penjualan benih sayuran secarakridit.
4)nMenjalankan usaha dalam bidang penelitian dan pengembangan pemuliaan tanaman.

III. PENUTUP 
A.Kesimpulan
Semua perusahaan apapun bentuknya tentu memerlukan suatu pembiayaan. Perusahaan agribisnis baik yang berada di sub sistem hulu, hilir, usahatani dll juga memerlukan pembiayaan. Perusahaan agribisnis di subsistem hulu yaitu perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan sarana produksi pertaniaan. Untuk perusahaan yang bergerak di pengadaan pupuk misalnya perusahaan PT. Petrokimia dan perusahaan yang bergerak dipengadaan benih contohnya PT. East West Seed Indonesia.
Perusahaan PT. Petrokimia merupakan perusahaan yang bergerak di penyediaan pupuk, pupuk yang di produksi antara lain : ZA, Urea, SP-36, dll.  Sedangkan Perusahaan PT East West Seed bergerak dipenyediaan benih sayuran dengan Merk dagang Cap Panah Merah menyediakan benih terung, bayam, sawi, kangkung, cabai, cabe rawit, seledri, timun, oyung dll

B.  Saran
Mengingat gencarnya aksi demo pupuk organik maka sebaiknya PT. Petrokimia juga memproduksi pupuk organik dan pestisida organik sehingga dapat mendukung tumbuh berkembangnya pertanian organik di Indonesia sehingga tidak membawa dampak negatif bagi ekologi. PT East West Seed diharapkan dapat terus memproduksi bibit unggul segingga dapat mengurangi biaya pengendalan hama.

 DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com. diakses pada 5 oktober 2012
http://digilib.petra.ac.id. diakses 5 oktober 2012 6 oktober 2012