Borneo
Island atau yang lebih dikenal dengan Pulau Kalimantan, ya pulau yang sedang
kita tempati ini merupakan salah satu pulau terbesar di dunia. Pulau Kalimantan
menyimpan banyak kekayaan, tak hanya kekayaan yang terkandung dalam perut
buminya tapi juga diatas permukaannya.Hutan
Kalimantan merupakan kekayaan diatas permukaan bumi yang sangat berharga.
Disinilah salah satu paru-paru dunia. Terdapat hutan belantara yang luas. Ada
banyak buah-buahan yang khas dari hutan belantara Kalimantan. Disini kami akan
mengekspos dua buah-buahan yang biasa dikonsumsi oleh suku Dayak Kalimantan.
-Rambutan Gundul –
Rambutan gundul, mungkin hanya sedikit orang
kota yang mengenal buah ini. Tetapi yang jelas dari namanya dia adalah rambutan
yang gundul alias tidak ada seburabut-serabutnya dikulit luar. Nama ilmiahnya
pun banyak sekali yang belum mengetahuinya bahkan mahasiswa sekalipun. Nama
ilmiah buah ini adalah Nephelium maingasai. Kulit luar buah ini berwarna
merah sedangkan daging dagingnya berwarna putih seperti rambutan lainnya.
Tetapi yang membedakannya adalah bentuk buahnya yang kecil-kecil dan rasanya
yang agak asam, namun terasa segar d tenggorokan. Buah ini menjadi buah favorit
di suku Dayak Manyan di Barito Timur.(Murliani)
-Kelinuk-
Mungkin banyak diantara sahabat Agrolib yang
belum mengetahuinya. Tetapi jika saya sebut “Kalangkala” mungkin sahabat
Agrolib banyak yang kenal. Nama lain dari buah kelinuk adalah Kalangkala (gto
bahasa lokalnya). Adapun nama ilmiahnya adalah Litsia garciae. Buah ini
warna kulitnya hijau saat mentah dan merah saat masak. Buah ini beredar dipasar
lokal yang ada di Hulu Sungai Utara pada musim panen.
Ada dua jenis “Kalangkala” yang beredar
dipasaran, ada yang besar dan ada yang kecil. Masyarakat biasa menyebutnya
“Kalangkala halus” dan “Kalangkala ganal”. “Kalangkala ganal” juga biasa di
sebut “Kalangkala papan”. “Kalangkala halus” rasanya lebih manis tetapi
keci-kecil sedangkan “Kalangkala ganal” rasanya tak semanis “Kalangkala halus’’
bahkan ada rasa agak sedikit getir. Namun dua-duanya biasa dijadikan lauk
makan cukup hanya mencuci bersih,tambahkan air panas dan jangan lupa buang tangkai
buahnya (atau bahasa banjarnya topinya kalangkala). Buah ini enak bisa
disantap bersama sambal lokal (Cacapan/acar) beserta ikan papuyu bakar. Cacapan
dapat terbuat dari irisan ramania muda yang dicampur garam, bawang merah yang
dibakar, dan terasi. Kalangkala siap dinikmati.(Murliani)