Thursday, 7 May 2015

Buah-Buahan Kalimantan





Borneo Island atau yang lebih dikenal dengan Pulau Kalimantan, ya pulau yang sedang kita tempati ini merupakan salah satu pulau terbesar di dunia. Pulau Kalimantan menyimpan banyak kekayaan, tak hanya kekayaan yang terkandung dalam perut buminya tapi juga diatas permukaannya.Hutan Kalimantan merupakan kekayaan diatas permukaan bumi yang sangat berharga. Disinilah salah satu paru-paru dunia. Terdapat hutan belantara yang luas. Ada banyak buah-buahan yang khas dari hutan belantara Kalimantan. Disini kami akan mengekspos dua buah-buahan yang biasa dikonsumsi oleh suku Dayak Kalimantan. 
-Rambutan Gundul –

Rambutan gundul, mungkin hanya sedikit orang kota yang mengenal buah ini. Tetapi yang jelas dari namanya dia adalah rambutan yang gundul alias tidak ada seburabut-serabutnya dikulit luar. Nama ilmiahnya pun banyak sekali yang belum mengetahuinya bahkan mahasiswa sekalipun. Nama ilmiah buah ini adalah Nephelium maingasai. Kulit luar buah ini berwarna merah sedangkan daging dagingnya berwarna putih seperti rambutan lainnya. Tetapi yang membedakannya adalah bentuk buahnya yang kecil-kecil dan rasanya yang agak asam, namun terasa segar d tenggorokan. Buah ini menjadi buah favorit di suku Dayak Manyan di Barito Timur.(Murliani)

-Kelinuk-

Mungkin banyak diantara sahabat Agrolib yang belum mengetahuinya. Tetapi jika saya sebut “Kalangkala” mungkin sahabat Agrolib banyak yang kenal. Nama lain dari buah kelinuk adalah Kalangkala (gto bahasa lokalnya). Adapun nama ilmiahnya adalah Litsia garciae. Buah ini warna kulitnya hijau saat mentah dan merah saat masak. Buah ini beredar dipasar lokal yang ada di Hulu Sungai Utara pada musim panen.
Ada dua jenis “Kalangkala” yang beredar dipasaran, ada yang besar dan ada yang kecil. Masyarakat biasa menyebutnya “Kalangkala halus” dan “Kalangkala ganal”. “Kalangkala ganal” juga biasa di sebut “Kalangkala papan”. “Kalangkala halus” rasanya lebih manis tetapi keci-kecil sedangkan “Kalangkala ganal” rasanya tak semanis “Kalangkala halus’’ bahkan ada rasa agak sedikit getir.  Namun dua-duanya biasa dijadikan lauk makan cukup hanya mencuci bersih,tambahkan air panas dan jangan lupa buang tangkai buahnya (atau bahasa banjarnya topinya kalangkala). Buah ini enak bisa disantap bersama sambal lokal (Cacapan/acar) beserta ikan papuyu bakar. Cacapan dapat terbuat dari irisan ramania muda yang dicampur garam, bawang merah yang dibakar, dan terasi. Kalangkala siap dinikmati.(Murliani)