Penyakit
tanaman merupakan salah satu kendala utama dalam upaya peningkatan produksi
tanaman.
Kegiatan
Belajar 1
Prinsip-prinsip
Pengendalian Penyakit Tumbuhan
Kajian
epidemiologi suatu penyakit tanaman dapat membantu metodi pengendalian penyakit
yang efektif. Hubungan epideomologi dengan cara pengendalian penyakit dapat
didasarkan pada rumus perkembangan penyakit sebagai berikut.
Xt = x0 rt
Jumlah tanaman sakit di pengaruhi
oleh :
•
Inokulum awal (x0)
•
Kecepatan pertumbuhan
penyakit (r)
•
Waktu (t)
A. Pengendalian
Penyakit Tanaman
Cara pengendalian
penyakit tanaman sebenarnya mengikuti 4 prinsip, yaitu :
1)
Eksklusi patogen
Tujuan eksklusi adalah mencegah masuknya
patogen ke wilayah yang masih bebas patogen atau penyakit. Bila patogen tidak
kontak dengan tanaman inangnya maka infeksi atau penyakit tidak akan terjadi.
2)
Eradikasi patogen
Prinsip eradikasi bertujuan untuk
memusnahkan atau mengurangi banyaknya patogen dari tempatnya berada, misalnya
tanah, permukaan atau bagian tanaman, alat pertanian dan tempat penyimpanan.
Upaya eradikasi dilakukan untuk mencegah penyebaran patogen yang lebih luas,
antara lain dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi.
3)
Proteksi inang yang
rentan
Proteksi atau perlindungan tanaman
(inang) yang rentan terhadap penyakit dilakukan untuk melindungi tanaman dari
kemungkinan terjadinya infeksi oleh patogen. Bila patogen telah berhasil
melakukan infeksi maka upaya proteksi ditujukan untuk memperlambat laju
perkembangan penyakit. Upaya untuk melakukan perlindungan secara langsung dapat
dilakukan melakukan penggunaan agnes hayati atau perlakuan cara budidaya yang
baik.
4)
Resistensi inang
Tanaman tidak mempunyai sistem untuk
memproduksi antibodi seperti halnya pada manusia atau hewan. Oleh karenanya
tanaman tidak dapat memperoleh ketahanan
(imunisasi) melalui vaksinasi.walaupun demikian, ketahanan tanaman dapat
diperoleh melalui perlakuan dengan jenis patogen tertentu.
B. Pengendalian
Penyakit Secara Terpadu
Beberapa aspek
pennting dalam menyusun strategi pengendalian penyakit secara terpadu adalah :
1. Tujuan
utama adalah mengurangi inokulom awala dan mengurangi kecepatan peningkatan
serta penyebaran patogen.
2. Setiap
tindakan pengendalian harus menguntungkan secara ekonomi dan lingkunga.
3. Prinsip
kehati-hatian dalam penggunaan bahan kimia.
4. Praktek
memerlukan pengetahuan yang memadai mengenai organisme pengganggu, lingkungan,
dan pertanaman.
Kegiatan
Belajar 2
Cara-cara Pengendalian Penyakit
Tumbuhan
Berdasarkan
macam agen yang digunakan, metode pengendalian penyakit tanaman dapat
dikelompokan dalam cara-cara :
A. Karentina
Dan Perundang-Undangan
Untuk
menghindari pemasukan dan penyebaran patogen ke dalam suatu wilayah yang masih
bebas patogen, peraturan dan perundang-undang pemerintah diberlakukan untuk
mengatur lalu linas bahan tanamn antar negara atau daerah. Implementasi
peraturan perundnag-undangan tersebut menjadi wewenang badan karantina.
B. Teknik
Budidaya Untuk Memusnahkan Atau Mengurangi Sumber Inokulum
1.
Penggunaan bahan
tanaman bebas patogen
Semua jenis patogen dapat terbawa bagian
tanaman yang digunakan sebagai benih atau bahan propagasi (perbanyakan),
seperti biji, umbi, tunas, bibit, stek.
2.
Eradikasi tanaman sakit
Untuk mencegah munculnya epidemi
penyakit semua bahan tanaman yang (mungkin) terinfeksi harus segera dicabut dan
dibakar. Tindakan tersebut dapat memusnahkan patogen dan menghindari kehilangan
hasil yang lebih besar.
3.
Rotasi tanaman
Tindakan rotasi tanaman tersebut
diharapkan dapat memutuskan siklus hidup patogen. Untuk beberapa kasus
pemutusan siklus hidup patogen harus dilakukan melalui pemberaan lahan, yaitu
tidak menemani lahan untuk jangka waktu tertentu. Perlakuan pengendalian tanah
selama masa pemberaan dapat menyebabkan menurunnya populasi nematoda dan
beberapa mikroorganisme tanah karena berpengaruh pemanasan dan kekeringan.
4.
Sanitasi
Perlakuan sanitasi bertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi sumber inokulum yang mungkin terdapat pada
(bagian) tanaman di lahan, atau di tempat penyimpanan sehingga penyebaran
patogen dapat di hambat.
5.
Perangkap dan
mulsaplastik
Perangkap
plastik, yang berwarna kuning, telah diberi perekat dan umumnya terbuat dari
bahan polietililen, dapat diletakkan di sepanjang sisi luar pertanaman.
C. Cara
Hayati Untuk Memusnahkan Atau Mengurangi Sumber Inokulum
1.
Mikroorganisme
antagonis
Mikroorganisme antagonistik dianggap
sangat potensial sebagai alat untuk menekan perkembangan patogen tanaman, maka
di kembangkan cara pengendalian penyakit melalui introduksi mikroorganisme
antagonistik kemedia tumbuh tanaman supaya dicapai populasi yang efektif untuk
mengendalikan penyakit.
2.
Tanaman perangkap
Dapat digunakan untuk mengendalikan
nematoda, walaupun dengan cara yang berbeda.
3.
Varietas tahan
Penanaman
varietas tahan tidak hanya mengurangi kehilangan hasil yang di sebabakan oleh
infeksi patogen, tetapi juga mengurangi biaya aplikasi bahan kimia atau cara
pengendalian penyakit lainnya, dan menghindari pencemaran lingkungan dari bahan
kimia yang digunakan untuk mengendalikan penyakit.
D. Cara
Fisik Untuk Memusnahkan Atau Mengurangi Inokulum
1.
Perlakuan suhu rendah
atau pendinginan
Perlakuan pendinginan merupakan salah
satu cara yang paling umum dilakukan untuk menghambat perkembangan penyakit
pascapanen terutama untuk produk-produk segar, seperti buah-buahan dan
sayur-sayuran.
2.
Perlakuan suhu tinggi
atau pemanasan
Perlakuan pemanasan dapat diaplikasikan
untuk bagian tanaman untuk propagasi, pada tanah sebelum tanam, dan di tempat
penyimpanan. Perlakuan air panas untuk biji, umbi, atau bahan tanaman untuk
propagasi dimaksudkan untuk membunuh patogen yang sudah menginfeksi atau yang
berada pada permukaan bahan tanaman.
3.
Pengeringan
Tingkat kelembaban di tempat penyimpanan
di usahakan berada pada tingkat 12%. Kondisi penyimpanan yang memiliki sistem
pertukaran udara yang baik dapat menjaga kelembaban sehingga menekan aktivitas
patogen-patogen pembusuk jaringan tanaman.
E. Cara
Kimiawi Untuk Memusnahkan Atau Mengurangi Inokulum
1.
Penyemprotan tajuk
Cara penyemprotan dan penghembusan
merupakan cara apliksai yang banyak dilakukan, baik pada bagian daun, buah dan
batang. Umumnya di lakukan untuk melindungi tanaman dari infeksi cendawan dan
bakteri.
2.
Perlakuan benih
Perlakuan dengan bahan kimia pada biji,
umbi, dan akar sebelum ditanam dimaksudkan untuk menghindari infeksi patogen
busuk atau tebah kecambah yang terbawa oleh benih itu sendiri atau yang berasal
dari tanah.
3.
Perlakuan tanah
menggunakan bahan kimia
Fungisida yang diaplikasikan ketanah
umumnya berupa tepung, atau butiran untuk mengendalikan rebah kecambah, hawar
kecambah, busuk akar, dan penyakit lainnya. Sebagian besar perlakuan tanah
dengan bahan kimia biasanya ditunjukan untuk mengendalikan nematoda.
4.
Disinfestasi ruang
penyimpanan
Ruang penyimpanan yang memiliki sistem
pengaturan kelembaban dan suhu yang baik dapat difumigasi secara efektif
menggunakan bahan kloropikrin. Perlakuan fumigasi harus berlangsung minimum
selama 24 jam sebelum pintu ruangan penyimpanan dibuka untuk memperoleh aerasi.
5.
Pengendalian serangga
vektor
Salah satu cara yang relatif mudah untuk
mengendalikan patogen yang diseebarkan dan ditularkan melalui serangga vektor
adalah melalui perlakuan kimia untuk mengendalikan populasi serangga vektornya.
Dapat mengaplikasikan minyak miniral kepermukaan tanaman. (k4:Hendra Saputra,M. Humaidi,Nely Elyani,Siti Elis Dayanti,Suryati)